What shall I do with all the days and hours
That must be counted ere I see thy face?
How shall I charm the interval that lowers
Between this time and that sweet time of grace?
That must be counted ere I see thy face?
How shall I charm the interval that lowers
Between this time and that sweet time of grace?
Di tengah padang rumput hijau
Aku ingin terbang sebebasnya
Di langit luas tanpa batas
Aku ingin merasakan
Kebebasan sejati dunia ini
Dan hati kecil yang ceria
Tanpa lelah yang meraja duduk
Biar kuharungi lautan
Samudera luas yang terhampar
Di bumi persada hidupku
Biar kujelajahi
Rahsia hikmah alam semesta
Walau antartika tak berujung
Karena ýku ingin bersenandung
Sabda hati
Yang Agung
Kita akhirnya bersepakat tentang sebuah rasa: kehilangan.
Memorimu berlari-lari kecil pada beberapa tahun ke belakang. Ingatanku melesat pada beberapa bulan yang lalu. Sesuatu yang semuanya menjadi terlalu hambar ketika hanya bisa dikenang. Tak lagi terasa.
Wujud dia, bagimu adalah sebuah puzzle yang membutuhkan kekuatan untuk bisa merangkainya kembali menjadi utuh. Satu patah, dua patah, kamu mulai mengingatnya menjadi satu lekukan perasaan. Utuh.
Tapi kamu hanya bisa mengenangnya. Membatasi diri untuk kembali merasakan hal yang sama. Mengulang sebuah ektase tentang rasa sakit. Sebuah kehilangan yang membuatmu merasa bahwa hidup selesai dijalankan. Dan waktu harus selesai sampai di sini.
Aku, pun juga kamu, mungkin sama dalam satu kata. Tapi kamu, tak pernah bisa, menyelami sesuatu yang menjorok di hatiku. Sebuah palung yang tak teraba, olehmu pun oleh mereka.
Memorimu berlari-lari kecil pada beberapa tahun ke belakang. Ingatanku melesat pada beberapa bulan yang lalu. Sesuatu yang semuanya menjadi terlalu hambar ketika hanya bisa dikenang. Tak lagi terasa.
Wujud dia, bagimu adalah sebuah puzzle yang membutuhkan kekuatan untuk bisa merangkainya kembali menjadi utuh. Satu patah, dua patah, kamu mulai mengingatnya menjadi satu lekukan perasaan. Utuh.
Tapi kamu hanya bisa mengenangnya. Membatasi diri untuk kembali merasakan hal yang sama. Mengulang sebuah ektase tentang rasa sakit. Sebuah kehilangan yang membuatmu merasa bahwa hidup selesai dijalankan. Dan waktu harus selesai sampai di sini.
Aku, pun juga kamu, mungkin sama dalam satu kata. Tapi kamu, tak pernah bisa, menyelami sesuatu yang menjorok di hatiku. Sebuah palung yang tak teraba, olehmu pun oleh mereka.
2 comments:
semoga ukhuwah kasih syg sesama ahli keluarga kita semakin utuh..xgoyah dek masalah2 kecil yg dihadirkan utk menguji kita...=)
thanks SAYANG !!
Post a Comment